Komplikasi diabetes sendiri pada dasarnya dibagi menjadi dua:
1. Komplikasi bersifat akut, yang efeknya cepat dan langsung.
2. Komplikasi kronis yang muncul dalam jangka waktu lebih panjang.
Di bagian ini, kami akan membahas komplikasi diabetes yang bersifat akut yang terdiri dari:
1. Hipoglikemia Meskipun Anda terkena diabetes, jangan lantas meniadakan semua karbohidrat sederhana. Masalahnya, meniadakan karbohidrat sederhana disertai gaya hidup yang sangat aktif bisa berdampak pada hipoglikemia.
Apa itu Hipoglikemia:
- Hipoglikemia adalah keadaan yang terjadi apabila kadar gula darah terlalu rendah, yaitu lebih rendah dari 70 mg/dl. Akibatnya, tubuh dan otak tidak memiliki cukup energi untuk berfungsi dengan baik.
- Hipoglikemia dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik yang berlebih, dan obat atau insulin yang digunakan.
Hipoglikemia dapat terjadi karena beberapa sebab berikut:
- Terlambat makan
- Makan terlalu sedikit
- Berolahraga lebih banyak dari biasa,
- Terlalu banyak beraktivitas
- Minum terlalu banyak alkohol
- Penggunaan insulin atau obat yang terlalu banyak.
Bagaimana gejalanya:
- Detak jantung naik, menggigil, berkeringat digin, mata berkunang-kunang.
- Rasa lapar, sakit kepala, kulit pucat.
- Kurang konsentrasi dan koordinasi, lambat berpikir
- Cepat merasa tersinggung, agresif, perubahan mood tiba-tiba
- Kejang
Inilah enam cara untuk mencegah hipoglikemia:
- Mengikuti pola makan yang telah ditetapkan.
- Konsumsi makanan selingan beberapa kali sehari. Contoh makanan selingan: buah, susu rendah lemak, yoghurt rendah lemak, cookies bebas gula, salad dgn low fat dressing, dan sebagainya
- Jarak antara waktu makan sebaiknya tidak lebih dari 5 jam.
- Menunggu 30-60 menit setelah makan sebelum berolahraga
- Membawa permen atau energy bar kemanapun Anda pergi untuk berjaga-jaga seandainya Anda terkena hipoglikemia
- Pastikan Anda tidak mengonsumsi obat penurun gula darah melebihi dosis yang dianjurkan.
2. Ketoasidosis Diabetik Apa itu ketosiadosis? Ketoasidosis merupakan kondisi serius yang dapat mengakibatkan koma bahkan kematian. Komplikasi ini dapat terjadi pada semua diabetesi meskipun terjadi lebih jarang di para penderita diabetes tipe 2. Bagaimana Gejalanya? Ketoasidosis biasanya berlangsung lambat, tetapi ketika Anda mulai muntah, kondisi yang mengancam jiwa ini dapat terjadi dalam beberapa jam. Gejala awalnya dapat berupa tanda-tanda ini:
- Rasa haus atau mulut yang sangat kering
- Sering buang air kecil
- Kadar gula darah yang tinggi
- Kadar keton di urin yang tinggi (>80 mg/dL)
Gejala lain yang muncul setelahnya dapat berupa:
- Terus menerus merasa lelah
- Kulit kering
- Mual, muntah atau perut sakit
- Sulit bernafas
- Bau mulut seperti buah
- Sulit berkonsentrasi
- Penurunan kesadaran
Bagaimana Mengatasinya?
- Penanganan untuk ketoasidosis biasanya dilakukan di rumah sakit, akan tetapi Anda bisa membantu mencegah ketoasidosis dengan memelajari gejala kemunculannya dan memeriksa darah dan urin Anda secara rutin.
- Ketoasidosis merupakan kondisi serius dan berbahaya. Jika Anda mengalami gejala di atas, segera kontak dokter Anda atau ke UGD rumah sakit terdekat.
Dua hal di atas adalah komplikasi diabetes yang bersifat akut. Selain itu, masih ada komplikasi diabetes yang sifatnya kronis (muncul dalam jangka panjang).
Komplikasi kronis adalah komplikasi yang muncul dalam jangka waktu yang lebih panjang pada penderita diabetes jika diabetesi tidak dikontrol. Inilah beberapa hal yang seringkali terjadi:
1. Penyakit jantung & stroke
- Orang dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko 2,5 kali lebih besar mengalami serangan jantung & stroke dibandingkan orang normal, karena diabetes meningkatkan kecenderungan mereka untuk mengalami hipertensi dan pembentukan plak, gumpalan yang menyumbat di pembuluh darah.
- Anda dapat menurunkan risiko Anda terkena penyakit jantung (dan juga diabetes) dengan pengaturan Nutrisi, Aktivitas Fisik dan melakukan check up secara teratur)
2. Masalah sirkulasi Satu dari tiga orang berusia di atas 50 tahun yang menderita diabetes tipe 2 mengalami masalah ini. Beberapa gejala yang mungkin Anda alami:
- Sakit di kaki ketika berjalan kaki atau berolahraga yang hilang dengan istirahat
- Mati rasa atau kesemutan di bagian bawah kaki
- Luka atau infeksi di kaki yang sulit sembuh
- Anda mungkin tidak merasakan sakit sehingga terjadi luka atau infeksi yang lebih besar karena kerusakan saraf. Inilah yang merupakan penyebab utama amputasi.
Turunkan risiko Anda mengalami masalah sirkulasi dengan:
- Tidak merokok
- Hindari konsumsi alkohol berlebihan
- Memiliki berat badan ideal
- Melakukan aktivitas fisik secara rutin
- Mengontrol kadar gula darah Anda
3. Masalah kulit Bagaimana diabetes tipe 2 mempengaruhi kulit Anda?
- Ketika kadar gula darah Anda tinggi, tubuh Anda kehilangan air, sehingga kulit menjadi kering.
- Kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes dapat menghambat proses berkeringat (keringat membantu kulit tetap lembut dan lembap). Saat Anda menggaruk kulit yang kering dan gatal sehingga luka, luka ini dapat menjadi jalan masuk kuman dan menyebabkan infeksi.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan kulit:
- Kontrol kadar gula darah Anda. Gula darah yang tinggi menyebabkan kulit kering dan meningkatkan risiko infeksi kulit.
- Mandi dengan sabun lembut dan bilaslah dengan bersih, terutama di lipatan di bawah lengan dan antara jari tangan dan jari kaki.
- Jangan mandi dengan air panas. Sebaiknya, pilih sabun yang mengandung tinggi moisturizer.
- Gunakan krim kulit yang tidak mengandung alkohol, tetapi jangan menaruh lotion antara jari kaki Anda karena akan meningkatkan pertumbuhan jamur.
- Jangan menggaruk kulit yang gatal dan kering karena dapat menghasilkan luka terbuka yang menarik kuman.
- Pakailah pakaian dalam dari bahan katun
- Periksalah kulit Anda secara teratur untuk melihat bagian kering, merah yang mungkin terinfeksi. Segera cuci luka dengan sabun dan air.
- Segera temui dokter Anda jika Anda mengalami infeksi/luka.
4. Kerusakan Mata Tiga masalah mata yang berhubungan dengan diabetes adalah:
- Retinopati diabetic: Ini merupakan jenis yang paling umum dijumpai dan dapat menyebabkan kebutaan. Jika Anda melihat spot-spot hitam yang bisa hilang tanpa diobati, tetapi sering muncul, Anda mungkin mengalami gejala awal retinopati diabetik.
- Glaukoma: Diabetesi memiliki risiko 40% untuk menderita glaukoma. Penglihatan perlahan-lahan hilang karena retina dan saraf rusak. Ada beberapa pengobatan untuk glaukoma, yaitu obat-obatan untuk menurunkan tekanan di mata dan pembedahan.
- Katarak: Diabetesi berisiko 60% lebih besar untuk mengalami kondisi ini.. Untuk mengobati katarak, dokter akan melakukan pembedahan untuk mengeluarkan lensa mata yang terserang katarak dan memasukkan lensa pengganti baru.
Komplikasi ini dapat dihambat perkembangannya, sehingga Anda disarankan untuk:
- Menjaga kadar gula darah Anda
- Memeriksakan mata Anda ke dokter mata sedikitnya satu kali setahun
- Minimalkan paparan terhadap mata
- Tidak merokok
5. Penyakit ginjal atau nefropati diabetik
- 10-20% orang dengan diabetes mengalami penyakit ginjal. Lakukan pemeriksakan rutin ke dokter Anda, termasuk melakukan cek tekanan darah dan urin.
- Penyakit ginjal, seperti layaknya komplikasi lainnya, dapat dicegah dengan menjaga kadar gula darah Anda.
6. Penyakit gigi dan mulut Diabetesi berisiko menderita penyakit mulut yang parah karena umumnya lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan memiliki penurunan kemampuan untuk melawan bakteri yang menyerang gusi. Bagaimana mencegah penyakit gigi dan mulut yang berhubungan dengan diabetes?
- Kontrol gula darah Anda.
- Jaga kesehatan mulut dengan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan
- Berhenti merokok.
- Gunakan sikat gigi lembut dan gosok gigi 2 kali sehari. Jika Anda melihat gusi Anda berdarah, segera kunjungi dokter gigi.
7. Kesehatan Mental Orang yang menderita diabetes memiliki risiko lebih besar mengalami depresi. Anda kemungkinan mengalami depresi jika muncul sedikitnya 3 tanda berikut:
- Kehilangan minat melakukan hal-hal yang biasanya senang Anda lakukan
- Perubahan pola tidur: kesulitan tidur, sering bangun di malam hari atau tidur lebih banyak dari biasanya, termasuk di siang hari
- Bangun lebih awal dari biasanya dan tidak dapat kembali tidur
- Perubahan nafsu makan: Anda makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya, yang menyebabkan kenaikan berat badan atau penurunan berat badan secara cepat.
- Sulit berkonsentrasi
- Merasa lelah sepanjang waktu
- Merasa gugup dan tidak bisa diam
- Merasa tidak pernah melakukan segala sesuatu secara benar dan merasa menjadi beban bagi orang lain
- Merasa ingin mengakhiri hidup atau memiliki pikiran-pikiran untuk melukai diri sendiri