Amankah Vaksin AstraZeneca untuk diabetesi?

Author : Arfina Fadila

Vaksin adalah produk biologi yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, sehingga apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

Pemerintah hanya menyediakan vaksin Covid-19 yang terbukti aman dan lolos uji klinis, serta sudah mendapatkan Emergency Use of Authorization (EUA) dari BPOM. Kelompok prioritas penerima vaksin ini yaitu penduduk Indonesia yang berusia ≥ 18 tahun.

Salah satu vaksin untuk mencegah penyakit Covid-19 adalah Vaksin AstraZeneca atau AZD1222. Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Oxford dan AstraZeneca yang dikembangkan sejak Februari 2020

Vaksin AstraZeneca untuk COVID-19 telah menjalani uji klinis di Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efektivitas vaksin AstraZeneca dalam menurunkan risiko terinfeksi sebesar 79%, dan menurunkan risiko terinfeksi Covid-19 dengan gejala sebesar 92% setelah penyuntikan dosis kedua.

Vaksin AstraZeneca berasal dari virus hasil rekayasa genetika (viral vector). Vaksin ini bekerja dengan cara menstimulasi atau memicu tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat melawan infeksi virus SARS-Cov-2.

Manfaat pemberian vaksin pada diabetesi lebih besar dibanding risikonya. Pasien diabetes merupakan kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19, karena mengalami penurunan sistem imun. Tingginya angka pasien diabetes yang terinfeksi virus Covid-19, juga menjadi salah satu alasan diabetesi perlu divaksin.

Meski demikian, tak semua penyandang diabetes bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.        Para dokter Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan penyandang diabetes yang dapat menerima vaksin Covid-19 yaitu :

  1. Pasien diabetes melitus yang tidak dalam kondisi akut. Pada pasien DM yang terkontrol, kondisi tubuh dianggap memiliki karakter yang mendekati kondisi tubuh orang sehat,
  2. Apabila memiliki riwayat trombosis atau rutin mendapatkan terapi antikoagulan/ antiplatelet harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu

Oleh sebab itu . bagi penderita diabetes mellitus sebelum memutuskan untuk vaksin. Harap memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah kondisinya sudah ideal untuk diberikan vaksin, kemudian apabila penderita diabetes yang telah menerima vaksin merasa ada hal-hal yang mengganggu kenyamanan yang disebabkan karena efek samping dari vaksinasi tersebut, segera melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Source :

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). 2021

Pritchard E, Matthews PC, Stoesser N, Eyre DW, Vihta K, Jones J, et al. Impact of vaccination on new SARS-CoV-2 infections in the UK. 2021;

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top